Kamis, 07 Mei 2009

Samurai Sejati 15 - Combat Ready

Samurai 15 – Combat Ready

 

Samurai sejati seperti dicontohkan Musashi selalu berlatih, mengasah dan memelihara kemahiran berpedangnya. Seorang samurai muda melakukan latihan hingga enam jam perhari, semakin senior nerangsur mengurangi kadar latihannya. Namun mereka tak pernah berhenti melatih keterampilannya, seklipun dia sudah jadi pejabat, bahkan jadi Shogun (raja/panglima) sekalipun. Ini dilakukan karena "kalah mahir berarti mati."

 

Ini bisa dibandingkan dengan para artis misalnya yang juga mengandalkan kemahiran yang nyata. Contohnya, Madonna, J. Lo, Shakira, Britney Spear (kalau kurang berkenan silahkan cari contoh lain lho, misal Vena Melinda), dibalik ke-glamour-annya mereka adalah professional yang serius, betul-betul berlatih 6-8 jam sehari.

 

Kalau boleh introspeksi, ini beda dengan profesional kerah putih (konsultan misalnya), yang kadang setelah lulus sekolah kurang mau melatih keterampilan utama yang jadi kompetensi mereka, kurang suka membaca, kurang suka mencoba-coba metode baru. Waktu habis oleh pekerjaan kantor yang itu-itu saja, yang templatenya sudah dibuat lima tahun lalu, seperti CD diputar ulang terus. Ini tentu bahaya bagi "hidup"nya kalau harus duel dengan generasi lebih muda yang penguasaan teknik dan teknologinya lebih canggih.

 

Menjadi professional pada masa pancaroba seperti saat ini, seorang profesional perlu menyiapkan diri selalu.Hati-hati terhadap kenyamanan tempat kerja yang melelapkan. Seperti Musashi, teknik berpedang yang selama ini dikuasai dilatih-ulang hingga kian mahir. Sementara itu simulasi barbagai situasi juga selalu dicobanya. Tujuannya ialah agar siap untuk situasi "yang tak diharapkan (unexpected situation)."  Dengan kata lain, menyiapkan diri selalu dalam kondisi COMBAT READY (siap tempur) menghadapi peluang kerja apapun. (Risfan Munir, Grha Cakra, Malang).

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar